ABSTRAK
Faktor -faktor yang Mempengaruhi
Belajar dan Pembelajaran serta
Prinsip
Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran
Oleh:
Seperti
yang diketahui pembelajaran merupakan upaya untuk membelajarkan siswa. Kemampuan belajar
siswamenentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Dalam, proses belajar
tersebut, banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi
proses belajar dan pembelajaran. Tiga faktor tersebut yaitu masukan mentah yang terdiri
dari kondisi fisiologis dan kondisi psikologis, masukan instrumental, dan
masukan lingkungan.
Setiap manusia merupakan individu yang memiliki pribadi
yang unik dan berbeda satu sama lainnya.
Inilah yang membuat cara belajar, cara memproses informasi, intensitas
belajar maupun hasil belajar setiap orang berbeda. Namun demikian,
selain perbedaan-perbedaan individual tersebut ada pula persamaan-persamaan
yang merupakan hal-hal bersifat umum. Hal tersebut melahirkan berbagai teori
tentang belajar yang efektif dan efisien yang mengarah pada prinsip-prinsip
belajar. Prinsip – prinsip belajar tersebut adalah sebagai berikut :
a.
Prinsip Sadar
Tujuan
b.
Prinsip
Perhatian, minat, dan motivasi
c.
Prinsip Kesiapan
d.
Prinsip Latihan
e.
Prinsip
Aktivitas
f.
Prinsip
Keterlibatan Langsung
g.
Prinsip
Tantangan
h.
Prinsip Balikan
dan Penguatan
i.
Prinsip
Perbedaan Individual
Sebelum membuat perencanaan pembelajaran, seorang guru
harus mengetahui prinsip-prinsip belajar dan mengimplikasikannya dalam proses
belajar dan pembelajaran. Seorang guru harus menyadari perbedaan karakteristik
siswanya sehingga guru mampu melayani siswa sesuai karakteristiknya.
PENDAHULUAN
Kemampuan belajar siswa sangat menentukan keberhasilannya
dalam proses belajar. Dalam, proses belajar tersebut, banyak faktor yang dapat
mempengaruhi, antara lain tiga faktor utama yang saling mempengaruhi dan
berinteraksi dalam proses belajar dan pembelajaran. Seseorang siswa yang suka
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan biasanya cerderung mengambil pendekatan
pembelajaran yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang
berintelegensi tinggi dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya, mungkin
akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar
dan pembelajaran. Jadi, karena pengaruh
fakto-faktor tersebut, muncul siswa yang berprestasi tinggi dan siswa yang
berprestasi rendah atu gagal sama sekali. Di sini, guru yang kompeten dan
professional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan munculnya kelompok
siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan
mengatasi faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran mereka.
Untuk
mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran tersebut maka seorang
calon guru/pembimbing seharusnya sudah dapat menyusun sendiri prinsip-prinsip
belajar, yaitu prinsip belajar yang dapat dilaksanakan dalam situasi dan
kondisi yang berbeda, dan oleh setiap siswa secara individual.
Setelah mengetahui prinsip-prinsip
belajar tersebut, seorang guru perlu memahami dan benar-beanr
memperhatikan prinsip-prinsip tersebut
sehingga guru daapt mengimplikasikannya. Pemahaman dan perhatian yang
sungguh-sungguh terhadap hal ini akan dapat membantu guru dalam merencanakan
dan mengelola kegiatan pembelajaran secara maksimal.
Sesuai penjabaran
latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diangkat antara lain.
Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran?
Apa sajakah yang termasuk
prinsip-prinsip belajar? Bagaimanakah implikasi prinsip-prinsip belajar dalam
pembelajaran? Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran,
prinsip-prinsip belajar dan implikasinya
dalam pembelajaran.
Melalui pembuatan makalah ini dapat diketahui
faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran,
prinsip-prinsip belajar dan implikasinya dalam pembelajaran.
Selain itu, setelah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar
dan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar dan implikasinya dalam pembelajaran,
guru dapat merencanakan pembelajaran yang cocok untuk siswa.
PEMBAHASAN
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Belajar dan Pembelajaran
Pembelajaran
merupakan suatu upaya untuk membelajarkan siswa.
Sedangkan belajar merupakan suatu kegiatan yang
menghasilkan kemampuan baru yang bersifat permanen pada diri siswa.
Dengan memandang belajar dan pembelajaran sebagai suatu sistem, maka
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan pembelajaran dapat digambarkan
sebagai berikut :
Kegiatan
Belajar dan Pembelajaran
|
Masukan Mentah
|
Hasil Belajar
|
Masukan Lingkungan
|
Masukan Instrumen
|
Guru
|
Media
|
kurikulum
|
Bahan
|
evaluasi
|
Sarana/prasarana
|
Sosial
|
Fisik
|
Budaya
|
Pada gambar di atas telihat bahwa terdapat 3 (tiga)
faktor utama yang saling berinteraksi dan mempengaruhi kegiatan belajar dan
pembelajaran yang pada akhirnya menentukan hasil belajar siswa, yakni:
Masukan
Mentah
Masukan mentah
merupakan kondisi seseorang pada situasi awal (sebelum
kegiatan belajar dan pembelajaran
berlangsung). Keberhasilan
atau kegagalan belajar sangat tergantung pada masukan mentah ini. Kondisi
subjek ini meliputi:
1.
Kondisi Fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh, dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang lemah apalagi
disertai sakit kepala misalnya, dapat menurunkan kualitas kognitif sehingga
materi yang dipelajarinya pun kurang dipahami.
Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat
kesehatan, indera pendengaran dan indera penglihatan, juga sangat
mempengaruhi kemampuan siswa dalam
menyerap informasi dan
pengetahuan, khususnya yang disajikan di
kelas.
(Tanwey Gerson Ratumanan, 2002: 10-11)
2. Kondisi Psikologis
Banyak faktor yang termasuk kondisi psikologis yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualitas hasil belajar
siswa, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Intelegensi
Siswa
Intelegensi
dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan cara yang tepat (Reber,
1988). Jadi,
intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga
kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa
peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada
peran organ-organ tubuh lainnya Karena otak merupakan “menara pengontrol”
hampir seluruh aktivitas manusia.
Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa sangat
menetukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi
kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih
sukses, Sebaliknya, semakin rendah kemempuan intelegensi seorang siswa maka
semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses.
Setiap calon guru dan guru professional sepantasnya
menyadari bahwa keluarbiasaan intelegensi siswa, baik yang positif seperti superior
maupun yang negatif seperti borderline,
lazimnya menimbulkan kesulitan belajar siswa yang bersangkutan. Di satu sisi siswa
yang sangat cerdas akan merasa tidak mendapatkan perhatian yang memadai dari
sekolah karena pelajaran yang disajikan terlampau mudah baginya. Akibatnya, ia
menjadi bosan dan frustasi karena tuntutan kebutuhan keingintahuannya (curiosity) merasa dibendung secara tidak
adil. Di sisi lain, siswa yang bodoh akan merasa payah mengikuti sajian
pelajaran karena terlalu sukar baginya. Karenanya siswa itu sangat tertekan,
dan akhirnya merasa bosan dan frustasi seperti yang dialami rekannya yang luar
biasa positif. (Muhibbin Syah, 2003: 147-148)
b. Sikap
Sikap dapat didefinisikan dengan
berbagai cara dan setiap definisi itu berbeda satu sama lain. Trow mendefinisikan sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional
dalam beberapa jenis tindakan pada situasi yang tepat. Di sini Trow lebih
menekankan pada kesiapan mental atau emosional seseorang terhadap sesuatu
objek. Sementara itu Allport seperti dikutip oleh Gable
mengemukakan bahwa sikap adalah suatu kesiapan mental dan saraf yang tersusun
melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respons individu
terhadap semua objek atau situasi yang berhubungan dengan objek itu.
Definisi sikap menurut
Allport ini menunjukan bahwa sikap itu tidak muncul seketika atau dibawa lahir,
tetapi disusun dan dibentuk melalui pengalaman serta memberikan pengaruh
langsung kepada respons seseorang. Harlen mengemukakan bahwa sikap
merupakan kesiapan atau kecenderungan seseorang untuk bertindak dalam
menghadapi suatu objek atau situasi tertentu.
(Djaali, 2008: 114)
c. Minat
Minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai
dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya
sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan
senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh
kepuasan.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak
akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Bahan
pelajaran yang menarik minat siswa, lebiih mudah dipelajari dan disimpan,
karena minat menambah kegiatan belajar.
Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap
belajar, dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan
cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal
yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang
dipelajari itu.
(Slameto, 2003: 57)
d.
Motivasi
Motivasi menurut Sumadi
Suryabrata adalah keadaan yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna
pencapaian suatu tujuan. Sementara itu Gates
dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi
adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri
seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Adapun Greenberg menyebutkan
bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan
prilaku arah suatu tujuan. Dari tiga definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa motivasi adalah kondisi fisiologis
dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan).
(Djaali, 2008: 101)
e.
Bakat
Secara umum, bakat (aptitude)
adalahkemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972; Reber,1988). Dengan
demikian, sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi
untuk berprestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas
masing-masing.
Dalam perkembangan selanjutnya, bakat kemudian diartikan
sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak
bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Seseorang yang berbakat pada
bidang Matematika, akan jauh lebiih mudah menyerap informasi, pengetahuan, dan
keterampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa
lainnya. Inilah yang kemudian disebut bakat khusus (specific aptitude) yang konon tidak dapat dipelajari karena
merupakan karunia inborn (pembawaan
sejak lahir). (Muhibbin Syah, 2003: 150)
f. Gaya
Kognitif
Setiap orang memiliki cara-cara sendiri yang disukainya
dalam menyusun apa yang dilihat, diingat, dan dipikirkannya. Perbedaan-perbedaan antara pribadi yang menetap dalam cara
menyusun dan mengolah informasi serta pengalaman-pengalaman ini dikenal sebagai
gaya
kognitif. Gaya kognitif merupakan variabel penting yang
mempengaruhi pilihan-pilihan dalam bidang akademik, bagaimana siswa belajar,
serta bagaimana siswa dan guru berinteraksi dalam kelas. (Slameto, 2003: 160)
Masukan
Instumental
Masukan instrumental menunjukkan kualifikasi serta sarana
yang diperlukan untuk dapat berlangsungnya kegiatan belajar dan pembelajaran.
Masukan instrumental meliputi berbagai komponen seperti guru (kemampuan/
kompetensi, kesiapan, sikap, minat, dan sebagainya), kurikulum, metode,
evaluasi ( proses dan hasil belajar), sarana prasarana (ruangan, alat bantu belajar, buku teks, buku penunjang dan
sebagainya), dan sebagainya. (Tanwey Gerson Ratumanan, 2002: 11)
Masukan
Lingkungan
Masukan lingkungan merupakan masukan yang berasal dari
lingkungan sekitar siswa. Yang termasuk dalam masukan lingkungan ini adalah
- Lingkungan Fisik
Faktor-faktor yang
termasuk lingkungan fisik adalah cuaca, keadaan udara, ruangan, cahaya,
kesehatan lingkungan, dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini
dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
Mengenai waktu yang
disenangi untuk belajar seperti pagi atau sore hari, seorang ahli bernama J. Biggers (1980) berpendapat bahwa belajar pagi hari lebih
efektif daripada belajar pada waktu-waktu lainnya. Namun,
menurut penelitian beberapa ahli learning
style (gaya belajar), hasil belajar itu tidak tergantung pada waktu secara
mutlak, tetapi bergantung pada pilihan waktu yang cocok dengan kesiapsiagaan
siswa (Dunn, dkk., 1986).
b.
Lingkungan
Sosial
Yang termasuk
lingkungan sosial adalah pergaulan siswa
dengan orang lain di sekitarnya, sikap dan perilaku orang di sekitar siswa dan
sebagainya. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat
orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, semuanya dapat
memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang
dicapai oleh siswa.
Kondisi masyarakat
di lingkungan siswa yang kumuh,
anak-anak penganggur dan serba kekurangan akan sangat mempengaruhi aktivitas
belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan
ketika memerlukan teman belajar atau
berdiskusi ataupun meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum
dimilikinya. (Muhibbin Syah, 2003: 152-154)
- Lingkungan Kultural
Yang termasuk
lingkungan kultural adalah kebiasaan dan tata
cara pergaulan masyarakat di sekitar siswa. Setiap daerah
memiliki kebiasaan dan tata cara pergaulan yang berbeda-beda. Hal ini, dapat
mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
Prinsip-Prinsip Belajar dan
Implikasinya dalam Pembelajaran
PRINSIP-PRINSIP BELAJAR
Setiap
manusia adalah pribadi yang unik, dalam proses pembelajaran mereka memiliki
cara belajar, cara memproses informasi, intensitas belajar, hasil belajar dan
sebagainya yang berbeda dengan yang lainnya. Selain memiliki beberapa perbedaan
individual, individu yang satu dengan individu yang lain juga memiliki
persamaan-persamaan yang bersifat umum.
Muncul
banyak teori yang bertolak dari hal-hal yang bersifat umum ini.Hal ini
mengarahkan pada prinsip-prinsip belajar. Prinsip-prinsip dalam belajar (Gagne
&Briggs, 1978; Davis, 1987; Dimyani & Mudjiono, 1994; Iskandar, dkk,
1995) sebagai berikut :
a. Prinsip
Sadar Tujuan
Pembelajaran
hendaknya berusaha menyadari dan memperjelas tujuan belajarnya dan guru penting
untuk mengkomunikasikan tujuan pembelajaran. Tinggi kesadaran dan kejelasan
tujuan belajar, akan mengakibatkan tingginya efektifitas dan efisiensi proses dalam hasil
belajar.
b. Prinsip
Perhatian, minat, dan motivasi
Perhatian
dapat menimbulkan minat, begitu juga sebaliknya.Minat dan perhatian, juga dapat
menimbulkan motivasi, dan begitu juga sebaliknya.
c. Prinsip
Kesiapan
Hukum
kesiapan ( Law of
Readiness ) oleh Thorndike menyatakan belajar akan lebih berhasil jika siswa atau mahasiswa dalam
keadaan siap, karena dalam keadaan tersebut kegiatan belajar akan berjalan
secara serius.
Aspek dari kesiapan
antara lain kesiapan mental, kesiapan pengetahuan terkait(materi persyaratan)
kesiapan bahan, dan kesiapan instrument (alat dan bahan)
d. Prinsip
Latihan
Hukum
latihan (Law of Exercise) oleh Thorndike. Prinsip ini juga disebut prinsip pengulangan (repetition)
oleh Gagne ( Gagne dan Briggs, 1978). Prinsip pengulangan menjelaskan semakin
banyak frekuensi latihan semakin baik hasil belajar.Gagne dan Briggs (1978)
menyatakan situasi stimulus dan responnya perlu diulangi dalam belajar untuk
memperbaiki dan memahami pelajaran tertentu.
e. Prinsip
Aktivitas
Contohnya
CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif ), menghendaki pembelajaran yang bergantung
tingkat keaktifan siswa dimana keaktifan ini tidak terbatas pada keaktifan
secara fisik tetapi juga keaktifan mental emosional dan intelegensi sehingga
dapat dikatakan keaktifan siswa merupakan “primus motor” dalam kegiatan belajar
maupun pembelajaran.
f. Prinsip
Keterlibatan Langsung
Keterlibatan
langsung (mengalami yang sebenarnya) dalam proses pembelajaran memberikan
banyak manfaat bagi siswa. Dengan mengalami sendiri (pengamatan langsung),
mengamati sendiri, mencoba sendiri, mempraktekan sendiri akan membuat belajar
menjadi lebih bermakna dan pengetahuan yang diperoleh akan dapat bertahan lebih
lama dalam memori. Dalam belajar melalui pengalaman langsung, siswa tidak
sekedar mengamati secara langsung, tetapi ia juga menghayatinya dan bertanggung
jawabterhadap hasilnya.
g. Prinsip
Tantangan
Menyatakan
bahwa untuk memotivasi siswa dalam belajar maka bahan ajar haruslah dirancang
sedemikian rupa sehingga menantang siswa karena tantangan tersebut membuat
siswa bergairah
untuk mengatasinya.Dalam kegiatan belajar, siswa akan menghadapi berbagai masalah
yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Tantangan yang muncul ini akan
membuat siswa semakin termotivasi dalam belajar.
h. Prinsip
Balikan dan Penguatan
Kepastian
mengenai hasil belajar merupakan penguat atau reinforer bagi dirinya misalnya
hasil yang baik merupakan balikan menyenangkan dan berpengaruh positif terhadap
kegiatan selanjutnya. Namun, tidak berarti hasil jelek berdampak negative bagi
usaha belajar
i.
Prinsip
Perbedaan Individual
Siswa
merupakan individu yang unik karena memiliki perbedaan-perbedaan dalam berbagai
hal. Kesadaran akan perbedaan individu ini akan membuat siswa menentukan cara
belajar dan sasaran belajarnya sendiri. Mursel (1975) menggolongkan perbedaan
individu menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Perbedaan
kuantitatif
Perbedaan kuantitatif adalah
perbedaan yang dapat dnyatakan dalam bentuk suatu skala perbandingan dan dapat
dibandingkan secara kuantitatif. Misalnya perbedaan intelegensi, perbedaan
tinggi badan dan lainnya.
2. Perbedaan
kualitatif
Perbedaan kualitatif adalah perbedaan dalam
bidang potensi atau kemampuan. Misalnya ada seorang siswa yang pandai di bidang
seni, siswa yang pandai di bidang olah raga maupun siswa yang pandai di bidang
lainnya; sehingga tidak dapat dibandingkan dalam satu skala dimensi. Perbedaan
ini mencangkup perbedaan cara, usaha, ketekunan, kelincahan dan penampilan.
Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar
dalam Pembelajaran
Prinsip-prinsip
belajar sangatlah penting, maka dari itu seorang guru perlu memahami hal
tersebut.Sehingga diperlukan rencana dan
pengelolaan kegiatan pembelajaran secara optimal. Implikasi prinsip-prinsip
belajar yang perlu menjadi perhatian guru adalah sebagai berikut :
a. Menurut
Gagne & Briggs (1978), pemberitahuan tujuan pembelajaran khusus kepada siswa
pada pelaksanaan pembelajaran akan dapat meningkatkan keefektifan belajar
siswa. Tujuan belajar yang jelas juga dapat membangkitkan motivasi belajar
siswa. Oleh sebab itu, seorang guru diharapkan menyampaikan tujuan pembelajaran
pada siswa sebelum proses pembelajaran dimulai.
b. Hal
– hal yang harus dipersiapkan dan
diperhatikan oleh seorang guru sejak merencanakan kegiatan pembelajaran adalah
sebagai berikut :
1. Memikirkan
hal – hal yang kreatif untuk menarik perhatian siswa dan menumbuhkan minat dan
motivasi siswa
2. Menyusun
materi pembelajaran dengan mengaitkan materi tersebut dengan
kehidupan nyata agar siswa lebih mudah untuk memahami materi yang akan
disampaikan.
3. Menggunakan
variasi metode.
4. Menggunakan
media sesuai dengan tujuan belajar dan materi yang dipelajari
5. Menggunakan
bahasa yang bervariasi.
6. Memberikan
pujian verbal atau non verbal atas respons dari siswa terhadap pertanyaan yang
diberikan.
c. Mengetahui
penguasaan materi prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa sebelum mempelajari
suatu materi pelajaran.
d. Guru
siap menyiapkan fasilitas pembelajaran berupa latihan-latihan soal, apabila
siswa memerlukan latihan untuk pemantapan penguasaan materi pelajaran.
e. Peran
guru sebagai organisator. Guru mengorganisasikan kegiatan pembelajaran dalam
kelas sehingga menjamin setiap siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
f. Hal-hal
yang dapat dilakukan guru untuk melibatkan siswa baik itu secara fisik,
mental/emosional dan intelektual dalam kegiatan pembelajaran adalah dengan :
1. Merancang
kegiatan pembelajaran yang lebih menekankan pada pembelajaran individual dan
kelompok kecil.
2. Merancang
kegiatan yang memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan obyek yang
dipelajari.
3. Melibatkan
siswa dalam mencari atau mengumpulkan informasi.
4. Melibatkan
siswa dalam merangkum atau menyimpulkan informasi yang diperoleh.
g. Guru mampu memberikan tantangan kepada siswa dalam
pembelajaran. Tantangan dapat diberikan kepada siswa melalui bentuk kegiatan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru memberikan suatu tantangan atau permasalahan
untuk memotivasi belajar siswa.
h. Guru mampu memberikan penilaian atau komentar terhadap
hasil kerja siswa, sehingga siswa mampu mengukur sejauh mana kemampuan mereka.
Dalam memberikan penilaian tersebut guru hendaknya memperhatikan karakteristik
siswa.
i.
Guru
menyadari bahwa semua siswa dalam kelas memiliki karakteristik yang berbeda,
sehingga guru harus mampu melayani semua siswa sesuai karakter masing-masing.
PENUTUP
Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik melalui pembahasan adalah
sebagai berikut :
a.
Ada 3 faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar dan pembelajaran yaitu
masukan mentah, masukan instrumental, dan masukan lingkungan.
b.
Masukan mentah meliputi kondisi
fisiologis (jasmani, kesehatan, organ tubuh dan lain sebagainya), kondisi psikologis (tingkat
kecerdasan/intelegensi, sikap, minat, motivasi, bakat, gaya kognitif, dan
sebagainya).
c.
Masukan instrumental meliputi berbagai
komponen seperti guru, kurikulum, metode, evaluasi, sarana prasarana, dan
sebagainya.
d.
Masukan lingkungan meliputi lingkungan
fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan kultural.
e.
Guru perlu memahami dan
mengimplikasikan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran agar kegiatan
pembelajaran terkelola secara optimal.
Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan antara lain :
a.
Sebelum merencanakan pembelajaran, guru
seharusnya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan
pembelajaran.
b.
Seorang guru sebaiknya mengimplikasikan
prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran.
c.
Seorang guru sebaiknya mengetahui
karakteristik masing-masing siswanya.
DAFTAR RUJUKAN
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Cetakan Ketiga.
Jakarta: Bumi Aksara.
Ratumanan, Tanwey Gerson.2002. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya:
Unesa University Press.
Slameto. 2003. Belajar
dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Cetakan Keempat. Jakarta: PT RINEKA
CIPTA.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi
Belajar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
|
RINGKASAN
Faktor -faktor yang Mempengaruhi
Belajar dan Pembelajaran serta
Prinsip
Belajar dan Implikasinya dalam Pembelajaran
Seperti yang kita ketahui pembelajaran
merupakan upaya
untuk membelajarkan siswa. Kemampuan
belajar siswamenentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Dalam, proses
belajar tersebut, banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi
proses belajar dan pembelajaran. Tiga
faktor tersebut yaitu masukan mentah yang terdiri dari kondisi fisiologis dan
kondisi psikologis, masukan instrumental, dan masukan linkungan.
Setiap manusia
merupakan individu yang memiliki pribadi yang unik dan berbeda satu sama lainnya. Inilah yang membuat cara belajar, cara memproses
informasi, intensitas belajar maupun hasil belajar setiap orang berbeda. Namun demikian, selain perbedaan-perbedaan individual
tersebut ada pula persamaan-persamaan yang merupakan hal-hal yang bersifat
umum. Hal tersebut melahirkan berbagai teori tentang belajar yang efektif dan
efisien yang mengarah pada prinsip-prinsip belajar. Prinsip – prinsip belajar
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Prinsip
Sadar Tujuan
b. Prinsip
Perhatian, minat, dan motivasi
c. Prinsip
Kesiapan
d. Prinsip
Latihan
e. Prinsip
Aktivitas
f. Prinsip
Keterlibatan Langsung
g. Prinsip
Tantangan
h. Prinsip
Balikan dan Penguatan
i.
Prinsip Perbedaan Individual
Seorang guru harus
mengetahui prinsip – prinsip belajar sebelum membuat perencanaan pembelajaran.Prinsip-prinsip
belajar sangatlah penting, maka dari itu seorang guru perlu memahami hal
tersebut.Sehingga diperlukan rencana dan
pengelolaan kegiatan pembelajaran secara optimal. Dengan mengetahui prinsip – prinsip ini,
seorang guru diharapkan mampu mengimplikasikannya dalam proses belajar dan
pembelajaran. Seperti yang kita ketahui setiap siswa memiliki karakter yang
berbeda.Oleh karena itu seorang guru harus menyadari perbedaan karakter yang
dimiliki oleh siswanya sehingga guru mampu melayani siswa sesuai dengan
karakteristiknya.
SUMMARY
Factors Affecting Learning and Instructionand Principles of Learning and TheImplications in Learning
Factors Affecting Learning and Instructionand Principles of Learning and TheImplications in Learning
As we know learning is an attempt to instruct students. Student’s
ability to learn affects
successfulness in the learning process. In the
learning process, there are many factors that can influence it. There
are three main factors that affect the learning process and learning. Three factors are the raw inputs consisting of the
physiological and psychological conditions, instrumental inputs, and input
environments.
Every
human being is an individual who has a unique personality and different to each
other. That condition makes
the way of learning, getting information process, the intensity of learning,
and learning result of each person is different. However,
besides individual differences there are also general similarities. It produces
various theories about effective and efficient learning that lead to the
principles of learning. Learning Principles are:
a. Conscious Objectives
Principle
b. Attention Principle, interest, and motivation
c. Readiness Principle
d. Exercise Principle
e. Activities Principle
f. Direct Involvement
Principle
g. Challenges Principle
h. The principle of feedback and Strengthening
i. Principle of
Individual Differences
A
teacher must know principles of learning before making learning plans.
Principle of learning is very important, therefore, a teacher needs to
understand that things. So necessary plans and optimal learning activities management
is needed. By knowing this principle, a teacher is expected to imply in the
learning process and instruction. As
we know every student has a different character. Therefore
a teacher must be aware of character differences which belong to every student
so the teachers are able to serve students according to their characteristics.
No comments:
Post a Comment